Media Art, Design grafis, Vector Download, galery,

SPOTS

http://www.shutterstock.com/?rid=171202118

Friday, 10 February 2017

On February 10, 2017 by media gram in , ,    No comments

Dalam bekerja seorang DESIGNER  harus mempertimbangkan berbagai prinsip demi mencapai hasil akhir yang baik. Prinsip-prinsip DESIGN yang akan dijelaskan di bawah ini bukanlah sebuah nilai mati bahwa DESIGN yang paling baik adalah seperti apa yang dikandung dalam prinsip tersebut. Tetapi sekadar anjuran beginilah seharusnya DESIGN yang baik. Karena sesungguhnya tidak ada penilaian bagus atau jelek atas sebuah DESIGN. Semuanya itu tergantung selera DESIGNer GRAPHICS, klien dan khalayak yang menjadi sasaran pesan. Hal ini ditegaskan pakar DESIGN GRAPHICS, Danton Sihombing dalam majalah Cakram: penilaian karya DESIGN GRAPHICS sesungguhnya adalah menguji tingkat kelayakannya, dalam arti tidak ada karya DESIGN GRAPHICS yang benar ataupun yang salah.

DASAR DESIGN GRAPHICS adalah sebagai berikut:

Kesederhanaan
Banyak pakar DESIGN GRAPHICS menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan DESIGN. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah berita misalnya. Huruf judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text) sebaiknya jangan menggunakan jenis font yang ornamental dan njilimet, seperti huruf blackletter yang sulit dibaca. DESIGNer GRAPHICS lazim juga menyebut prinsip ini sebagai KISS (Keep It Simple Stupid). Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang kosong (white space) dan tidak menggunakan terlalu banyak unsur-unsur aksesoris. Seperlunya saja.

Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual. Prinsip keseimbangan ada dua, yaitu: keseimbangan formal (simetris) dan keseimbangan informal.

Keseimbangan formal memberikan kesan sempurna, resmi, kokoh, yakin dan bergengsi. Keseimbangan formal juga menyinggung mengenai konsistensi dalam penggunaan berbagai elemen DESIGN. Semisal wana logo. Dalam DESIGN kartu nama DESIGN dibuat dengan full color (F/C). Tetapi dengan pertimbangan agar DESIGN lebih variatif dan tidak membosankan, maka pada media DESIGN yang berbeda Anda membuat logo tersebut dengan warna duotone. Nah, pada kondisi ini, gagasan variasi DESIGN sebaiknya tidak diperlukan. Apa jadinya kalau logo tersebut adalah logo sebuah produk barang. Konsistensi juga sangat diperlukan sebagai kesan identitas yang melekat pada sebuah merek produk. Kita tidak mau konsumen sampai lupa pada produk yang dijual. Sedangkan keseimbangan informal bermanfaat menghasilkan kesan visual yang dinamis, bebas, lepas, pop, meninggalkan sikap kaku, dan posmodernis.

Kesatuan
Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Contohnya adalah ilustrasi, garis dan teks diberi raster sehingga memberikan kesan kesatuan terhadap pesan yang dimaksud.

Penekanan (aksentuasi)
Penekanan dimaksudkan untuk menarik perhatian pembaca, sehingga ia mau melihat dan membaca bagian DESIGN yang dimaksud. Kalau dalam konteks DESIGN surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita itu untuk dibaca oleh pembaca. Atau juga membesarkan ukuran huruf pada judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada warna, garis, ruang, bentuk atau motif.

Irama (repetisi)
Irama merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Irama merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. DESIGN GRAPHICS mementingkan interval ruang atau kekosongan atau jarak antar obyek. Misalnya jarak antarkolom. Jarak antar teks dengan tepi kertas, jarak antar 10 foto di dalam satu halaman dan lain sebagainya.

Demikian DASAR-DASAR DESIGN GRAPHICS, semoga bermanfaat
Terima kasih

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts